Categories
Riset

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROSTITUSI [1]

(Sebuah Penelitian di Warung Remang-remang Desa Pondok Udik, Parung, Bogor)

by: harja saputra & fikri habsyi (2002)

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan masyarakat, di manapun berada, selalu terdapat penyimpangan-penyimpangan sosial yang dilakukan oleh anggotanya, baik yang dilakukan secara sengaja maupun terpaksa. Fenomena tersebut tidak dapat dihindari dalam sebuah masyarakat. Interaksi sosial yang terjadi di antara anggota masyarakat terkadang menimbulkan gesekan-gesekan yang tidak jarang menimbulkan penyimpangan norma yang berlaku pada masyarakat tersebut (Soekanto, 1989:79).

Seperti diketahui, bahwa interaksi manusia tidak saja berwujud interaksi dengan sesamanya tetapi juga interaksi dengan lingkungan. Dalam wujud yang luas, interaksi dengan lingkungan bisa berbentuk interaksi anggota masyarakat dengan berbagai budaya, gaya hidup, dan kondisi regional yang sedang berlaku di sebuah negara di mana masyarakat itu bernaung—bisa berbentuk kondisi perekonomian, kondisi keamanan, kebijakan pemerintah, dan sebagainya.

Di antara penyimpangan sosial yang banyak terdapat di hampir seluruh negara adalah prostitusi. Tak syak lagi, prostitusi memang sudah berumur tua, selalu ada dalam kehidupan masyarakat sejak ribuan tahun yang lalu. Seks dan wanita adalah dua kata kunci yang terkait dengan prostitusi. Seks adalah kebutuhan manusia yang selalu ada dalam diri manusia dan bisa muncul secara tiba-tiba. Seks juga bisa berarti sebuah ungkapan rasa abstrak manusia yang cinta terhadap keindahan. Sedangkan wanita adalah satu jenis makhluk Tuhan yang memang diciptakan sebagai simbol keindahan. Maka fenomena yang sering terjadi di masyarakat adalah seks selalu identik dengan wanita. Namun, celakanya lagi, yang selalu menjadi korban dari keserakahan seks adalah juga wanita.

Dikarenakan wanita sebagai simbol keindahan, maka setiap yang indah biasanya menjadi target pasar yang selalu dijadikan komoditi yang mampu menghasilkan uang. Itulah sebabnya kenapa wanita selalu ada saja yang mengumpulkan dalam suatu tempat dan berusaha “dijual” kepada siapa saja yang membutuhkan “jasa sesaat”nya. Lelaki, meskipun ada yang menjual dirinya, tapi jarang ditemukan dikumpulkan dalam suatu tempat seperti halnya wanita; atau jika ada pun, umumnya para lelaki tersebut berubah wujud menjadi wanita agar diakui keindahannya yang dengannya mudah untuk menentukan tarif yang dikehendakinya.

Prolog di atas adalah hasil analisis peneliti secara umum mengenai fenomena munculnya lokalisasi yang menjajakan jasa wanita sebagai pekerja seks. Namun, mengenai faktor-faktor yang spesifik mengenai sebab para wanita terjun ke dunia seks dan melakukan penyimpangan sosial, hal itu perlu diadakan sebuah penelitian lebih lanjut dengan melibatkan mereka secara langsung.

Lebih jauh, sebagai asumsi dasar, dapat dikatakan bahwa kehidupan wanita dalam dunia seks (prostitusi), bisa terjadi karena dua faktor utama yaitu “faktor internal” dan “faktor eksternal”. Faktor internal adalah yang datang dari individu wanita itu sendiri, yaitu yang berkenaan dengan hasrat, rasa frustrasi, kualitas konsep diri, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal adalah sebab yang datang bukan secara langsung dari individu wanita itu sendiri melainkan karena ada faktor luar yang mempengaruhinya untuk melakukan hal yang demikian. Faktor eksternal ini bisa berbentuk desakan kondisi ekonomi, pengaruh lingkungan, kegagalan kehidupan keluarga, kegagalan percintaan, dan sebagainya.

Faktor-faktor penyebab prostitusi di atas masih bersifat asumsi yang membutuhkan pembuktian secara empiris dengan mengujinya di lapangan melalui sebuah penelitian yang dapat menghasilkan data yang valid. Dikarenakan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “Analisa Faktor-faktor Penyebab Prostitusi” dengan mengambil sampel di Desa Pondok Udik, Parung, Kabupaten Bogor.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, peneliti dapat merumuskan masalah pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan prostitusi di warung remang remang desa Pondok Udik Parung, Bogor?
  2. Dari sejumlah faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor manakah yang dominan menjadi penyebab maraknya prostitusi?
  3. Bagaimana penanganan prostitusi di desa Pondok Udik Parung, Bogor oleh masyarakat, pemerintah dan agama.

By harjasaputra

Voice of Humanism (VoH), silahkan akses ke http://www.harjasaputra.com

22 replies on “FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROSTITUSI [1]”

saya berpendapat agar seks bebas yang terjadi di desa pondok udik parung bogor, merupakan suatu fenomena masyarakat yang senang akan kehidupan glamour. Hal ini terjadi dari uraian anda mengenai penyebab terjadinya prostitusi yaitu : penyebab internal dan eksternal. Pada intinya hal tersebut disebabkan oleh kehidupan glamour, karena ketika wanita itu masuk ke dalam dunia prostitusi maka yang dipikirnya adalah kehidupan yang berfoya-foya dan tidak menghiraukan kondisi lingkungan sekitar. Sehingga wanita-wanita tersebut merasa senang dengan kehidupannya seperti itu, daripada meraka kembali menjadi manusia yang lebih baik.

Menurut hemat saya,prostitusi di daerah anda,krn kesadaran akan keimanan warga yg rendah,faktor ekonomi,dan faktor kebiasaan penduduk setempat,,ini akan tetap berlanjut apabila pemerintahan setempat ,tetap melestarikan prostitusi,dgn berbagai alasan ,pemerintah stmpt berdalih ,.

prostitusi merupakan penyakit masyarakat dan mungkin bagi sebagian masyarakat adalah kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dlm kehidupan sehari2. salah satu faktor sulitnya memberantas prostitusi mungkin banyak aparat yang membokingi, dan kurangnya kesadaran masy tentang hakekat akhirat. maraknya praktek prostitusi di kalangan anggota dewan dan pejabat perlu ditindak lanjuti agar pemerintah tidak kehilangan wibawa di mata rakyatnya, seperti halnya yang terjadi saat ini. semoga Allah melindungi kita, amin.

mas, coba teliti yang satu kampung besa kecil tua muda suka sekali dengan prostitusi. yang cewek jadi lonte yang cowok juga, dengan menjadi bencong. dekat kampung saya ada kek gini. bisa dibilang satu kampung yang laki pada bencong semua dan yang cewek batute (baru tumbuh tetek) pun udah mulai jual jual diri (ngecer istilahnya disini)

penelitian yang dilakukan ini,baik skali,,dan prlu disebarluaskan untuk smua kalangan,agar dpt mnjadi pembelajaran hidup

bukan saja uang yang menjadi faktor prostitusi, tpi pola pikir pelacur2 itu yang dangkal dan pesimis menghadapi dunia luar kerjaan itu

Penelitian yg sangat baik, lanjutkan.., mudah-mudahan dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat menekan tingkat prostitusi sampai ktingkat terendah. Karena prostitusi yg mudah didapatkan dmana saja akan merusak dan meracuni generasi penerus bangsa ini

…Faktor eksternal ini bisa berbentuk desakan kondisi ekonomi, …..

nah mungkin disinilah kesulitannya, sulit untukmenghindari kebutuhan ekonomi dewasa ini yang mendesak, mulai dari sandang, pangan dan papan…apalagi yang saya sayangkan dewasa ini gaya hidup masyarakat indonesia terkesan dipaksakan, contohnya dengan menonton televisi yang menyuguhkan hal-hal yang berbau komersialisme dan terlalu glamour mempengaruhi psikologi masyarakat indonesia sendiri…akhirnya semua ada pada tangan pemerintah…gmana ni pak presiden???

penelitian ini mudah2an membantu dalam menyikapi masalah semacam itu!

Saya mengenal dunia prostitusi sejak tahun 2000 yang lalu, sengaja saya melakukan itu sekaligus kepingin tahu mengapa mereka sampai berbuat seperti itu, mereka rata2 beralasan karena faktor ekonomi..sebab pasangan mereka rata2 menelantarkan mereka dengan kata lain lepas tanggung jawab, dunia prostitusi jauh dari yang mereka harapkan !! mereka hanyalah orang yang tidak berdaya setelah terjerumus dalam lembah hitam tersebut, contoh di lokalisasi moroseneng Surabaya : 1 x masuk (dua kali main) tarif Rp. 100 rb, tetapi yang di terima mereka hanya 40 rb, sungguh tidak manusiawi sekali…biaya hidup ditanggung sendiri dan mahal !! dan yang menanggung segala resiko para PSK !! sungguh tidak manusiawi (perbudakan era modern), kami berharap Pemerintah dapat mengentas mereka dengan pembekalan dan tindakan langsung, jangan hanya pengarahan alias teori aja….

Sekarang aku udah semester akhir. lagi nyususn skripsi tenteng faktor – faktor yang mempengaruhi seseorang jadi pelacur. aku udah ngubek2 dunia maya, tapi yang teliti soal itu masih dikit banget. dengan adanya hasil temuan ini, bisa ngebantu aku buat nyusun. lumayan lah….. isinya bisa aku jadiin referensi nulis….. syukran yah….. (^_^)

saya rasa hidup adalah pilihan jalan mana yang akan kita pilih. Dan kata lain dari kehidupan adalah perjuangan. Ketika kita memilih suatu jalan yang tidak layak dimata masyarakat maka kita akan dicepat jelek atau sebagainya. Apakah jika kita memilih suatu jalan yang berbeada maka kita haruslah siap dengan segala resikonya.
Sebagaimana prostitusi saya memandangnya sebagai konsekuensi dari keinginan untuk survive atau pelarian dari keribetan dunia, ambil enaknya saya tanpa berfikir dampak nya.

KAWIN MUDA, POLIGAMI, DAN BANYAK ANAK
Masyarakat di pedesaan banyak yang menikahkan anak perempuannya pada usia belasan tahun. Pada usia itu pula si cewek desa ini harus siap untuk menjadi ibu dengan anak yang tidak sedikit. Pembantu keluarga saya, menceritakan bahwa di desanya dahulu penduduknya tidak padat, namun sekarang penduduknya padat karena masyarakatnya memiliki banyak anak. Ada yang pake KB ada pula yang tidak pake. Sebenarnya ini adalah sesuatu yang tidak jelek, mempunyai anak itu hukumnya sunah. So, kenapa jumlah penduduk harus di kurangi, kenapa kawin muda dilarang, kenapa pula poligami dipersulit. Justeru dengan kawin muda, poligami, dan banyak anak, akan menyebabkan pertumbuhan populasi umat Islam. Sekarang saja, diperkirakan jumlah umat Islam mencapai 26% dari keseluruhan populasi manusia. Artinya, setiap empat penduduk bumi, salah satunya adalah umat Islam.

Poligami adalah sesuatu yang di syari’atkan.

“maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. “ [TQS An Nisaa’ 4 : 3]

Jika kita lihat di Indonesia, perbandingan jumlah pria dengan wanita kira kira 1 : 5. jadi jangan sampai ada wanita Muslimah yang jadi perawan tua. Solusinya ya poligami.

Umat Islam banyak yang mati karena perang dan bencana alam. Umat Islam butuh regenerasi. Dalam keadaan perang baik itu perang saudara maupun perang melawan orang Ahlul Harbi, akan ada banyak laki laki Islam yang terbunuh, dengan demikian akan semakin banyak wanita yang menjadi janda, akan semakin mencolok perbandingan pria dengan wanita. Disinilah pentingnya poligami, agar dapat melahirkan generasi Islam dengan jumlah yang besar serta agar ada yang menanggung hidup para janda.

3700 bayi telah terlahir antara 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009. Ketika Israel melakukan penyerangan yang menyebabkan meninggalnya 1412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak anak.

Bulan Januari saja, terdaftar angka kelahiran tertinggi, dibanding bulan bulan sebelumnya. ”setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza, dan dalam satu bulan tercatat 3000 hingga 4000 kelahiran. Akan tetapi dimasa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1300 kelahiran. Yakni pada bulan Januari, terjadi peningkatan kelahiran hingga 1000 kasus.”

Islam adalah agama yang pertumbuhan penduduknya paling tinggi. Berikut ini data statisticnya;

ISLAM MERUPAKAN AGAMA DENGAN PERTUMBUHAN TERCEPAT DAN URUTAN KEDUA AGAMA TERBESAR DI DUNIA

Muslim di Asia (1996)____________________1,022,692,000 (30%)
Muslim di Afrika (1996)__________________ 426,282,000 (59%)
Total Muslim di dunia (1996)______________ 1,482,596,925
Total manusia di dunia (1996)______________5,771,939,007

Persentase Muslim (1996)_________________26%
Peningkatan Islam dalam persen (1994-1995)__6.40 %
Peningkatan Christian dalam persen(1994-1995) 1.46%
Total Muslim di dunia (1998)_______________ 1,678,442,000
Prediksi jumlah Muslim di tahun (2000)______ 1,902,095,000

PETA PENYEBARAN PERTUMBUHAN ISLAM

Amerika Utara (1989-1998)_________________ 25%
Afrika__________________________________ 2.15%
Asia___________________________________ 12.57%
Eropa__________________________________ 142.35%
Amerika Latin____________________________ -4,73%
Australia________________________________ 257.01%

Dari empat orang di dunia ini, salah satunya adalah Muslim. Jumlah orang Islam telah meningkat 235% pada masa 50 tahun hingga mendekati 1.6 miliar.

Perbandingan dengan agama lainnya;

Islam meningkat_________235%
Hindu__________________117%
Buddha________________ 63%
Kristen_________________47%

Islam menduduki ranking ke dua agama terbesar di Perancis, Inggeris dan USA. (Muslim di USA 10juta dan Yahudi 6 juta)

(Data diambil dari : The CIA World’s Facts Book)

like this bro…kita hanya perlu mencari solusi agar praktek2 tersebut bisa d’kurangi,karna semua butuh proses.tak bisa semuanya begitu saja langsung d’musnahkan.ibarat pedagang selama “pembeli masih ada pedagang akan selalu menjajakan dagangannya…
satu pesan yang bisa aku sampaikan.untuk seluruh komponen masyarakat,tolong jangan pernah menganggap rendah ataupun mengucilkan mereka!!!!!!mereka harus tetap di beri kesempatan karna mereka jg manusia.coba kita renungkan dan jawab pertanyaan aku”siapa cie orang yg mau menjadi seperti itu????
banyak alasan dan faktor yang menyebabkan dan memaksa mereka menjadi seperti itu…dan kita memang seharusnya mencoba mengerti keadaan mereka dan membantunya keluar dr kehidupan yang seperti itu….

Leave a comment